Senin, 10 Oktober 2011

Sistem Informasi Akuntansi Dalam Penjualan Rokok

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Apa itu Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ? Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan rangkaian pengkordinasian sumber daya (data, materials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan bisnis suatu entitas, dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Wilkinson, 1991: 14).

Tujuan dibuatnya sebuah SIA adalah untuk mempermudah operasi bisnis setiap hari, mengelola data hariaan, dan menjadikan data mentah tersebut menjadi sebuah laporan keuangan. Data harian dibidang akuntansi memiliki traffic yang cukup tinggi, sehingga diperlukan sebuah sistem informasi untuk mengatasi hal tersebut. Selain tujuan, ada pula komponen pada SIA. Komponen pada SIA secara garis besar hampir sama dengan sistem informasi lainnya, yaitu: Operator, prosedur, data, hardware dan software.

Di sini saya akan membahas tentang Sistem Informasi Akuntansi Dalam penjualan Rokok. di salah satu daerah Bekasi ,ada sebuah warung Rokok yang bernama " Toko Abi " tepatnya di jalan Dewi Sartika no.68 Bekasi Timur .
saya akan mewawancarai si penjual Rokok tersebut.

Saya : Permisi pak, saya ingin mewawancarai yang punya warung rokok ini .
Si penjual rokok : Iya de, saya pemilik took ini. Ada yang bias saya bantu ?
Tanpa tunggu lama, saya langsung menanyakan :
Saya : Bagaimana awal terbentuknya warung rokok ini pak ?
Si penjual Rokok : semuanya berawal dari 0. saat itu saya hanya seorang pedagang asongan di pinggir jalan. tetapi sedikit demi sedikit keuntungan yang saya dapat saya tabungkan karna saya menginginkan punya Warung toko sendiri. dan Alhamdulillah sekarang kesapaian .
Saya : Berapa penghasilan yang Bapak dapat selama 1 bulan ?
Si penjual Rokok : alhamdulillah keuntungan yang saya dapat kurang lebih 2 juta dalam 1 bulan.
Saya : Berapa keuntungan yang Bapak dapat dalam menjual Rokok-rokok ini ?
Si penjual Rokok : dalam 1 bungkus rokok, saya hanya mendapat keuntungan Rp. 500,00 per-bungkus .
Saya : Rokok Apa saja yang Bapa jual disini ? dan berapa harga tiap 1 bungkus rokok ?
Si penjual Rokok : Disini saya menjual berbagai macam rokok. dari mulai Rokok Sampoerna dari agenya 11500, dan saya menjualnya seharga 12000 . Rokok Djarum Super seharga 10000 , saya menjualnya seharga 10500. Rokok Gudang Garam seharga 10000, saya menjualnya 10500. Begitu seterusnya . saya hanya mendapat laba Rp.500,00 dari harga aslinya .
Saya : Bagaimana Cara penghitungan Laba Rugi yg bapak lakukan ?
Si penjual Rokok : cara yang saya gunakan sangat sederhana , yaitu saya mendata semua pemasukan dan pengeluaran yang saya dapatkan selama 1 bulan. Kebetulan anak saya yang membantu saya dalam perhitungan laba dan rugi yang saya dapatkan .
Saya : Baiklah pak, terimakasih atas informasinya. Selamat siang.

Flowchart :


~ Menyiapkan Modal awal
~ Membeli Rokok di Agen
~ Harga Grosir
~ Harga Toko
~ Laba / Rugi
~ Finish